Featured Post

Cinema 21

CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan,…

Biografi Presiden Sukarno | Aku Bukan Komunis


presiden sukarno
Sukarno bukan seorang komunis

Dimalam yang sunyi, Sukarno terpekur sendiri. Ia merenung mencari-cari apa sebenarnya kesalahan-kesalahannya yang telah ia perbuat. "Ya Allah, benarkah telah salah langkah,pikirnya. Mengapa aku harus dihadapkan pada kemelut sesulit ini ? Mengapa aku harus dihadapkan pada pada rakyatku sendiri ? mengapa ? 
Sukarno semakin akrab dengan komunis. Karena itu, orang mulai meragukan ke-islamannya. Perlakuan istimewanya pada PKI semakin menguatkan dugaan banyak orang bahwa ia kini berhaluan komunis. Puncaknya, pada 30 September 1965, pecah pemberontakan PKI. Mereka membunuh tujuh orang petinggi Angkatan Darat yang dicurigai membentuk Dewan Jenderal untuk mengadakan perebutan kekuasaan (kudeta). Rakyat pun marah sejadi-jadinya.

Mereka menuntut agar Sukarno membubarkan PKI. Namun, tuntutan itu ditolaknya. "Aku tak bisa melakukannya," tegas Karno. "Bagaimanapun, PKI ikut andil dalam perjuangan bangsa ini hingga mencapai kemerdekaan. Jika memang partai itu harus dibubarkan, lakukan saja oleh orang lain. Aku tak bisa melakukannya ....".

PKI akhirnya dibubarkan oleh Mayor Jenderal Suharto yang ketika itu menjabat Panglima Kostrad. Sementara itu, Sukarno diturunkan melalui sidang MPRS Pertanggungjawabannya atas kasus PKI ditolak.

Roda kehidupan terus berputar. Di kemudian hari. Suharto kemudian menggantikan Sukarno mengambil alih pemerintahan diangkat sebagai pejabat presiden, sebelum akhirnya menjadi presiden RI kedua. Sementara itu, Sukarno dijadikan tahanan rumah. Masa tuanya yang seharusnya bahagia, dilewatkan dalam kesepian, Kesedihan, Kesakitan.

Sempurna sudah penderitaan Sukarno ia yang dulu sangat dicintai rakyatnya, kini dihujat, dibenci, dan dilupakan. la yang gigih mencari pemahaman tentang Islam, dituding tidak bertuhan. Sukarno semakin terpuruk dalam keputusasaan.

"Kenapa-nasibku begini? Ke mana rakyat yang dulu mencintaiku?" keluh Sukarno pada keluarga yang menjenguknya."Aku adalah Muslim sejati. Aku mencintai Islam. Aku berserah diri kepada Allak. Kenapa mereka menuduhku komunis?" la pun menangis.

Tahun berganti tahun.Tak ada yang peduli pada presiden pertama itu. Rakyat baru teringat kembali kepada Karno ketika ia wafat pada 21 Juni 1970. Puluhan ribu manusia mengantarkan kepergiannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir, menghadap Allah Yang Mahakuasa.

Sebelum wafatnya, Sukarno pernah berkata, "Jika aku mati, aku ingin diselimuti oleh bendera Muhammadiyah ...." Terlepas dari dilaksanakan atau tidaknya pesan itu, amanat itu menunjukkan bahwa ia sangat mencintai Islam. Mencintai Muhammadiyah, organisasi yang telah menjadi wadah baginya dalam mengamalkan ajaran Islam.***

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter