Featured Post

Cinema 21

CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan,…

Biografi Presiden Sukarno | Sukarno Dukun Cilik Dari Tulungagung

presiden sukarno

Sukarno Dukun Cilik Dari Tulunggagung

Nama kecilnya, Kusno (sebelum Karno). Saat fajar merekah pada 6 Juni 1901, ia lahir dari rahim Ida Nyoman Rai. Kelahirannya disambut dengan penuh suka-cita oleh sang bapak, Raden Soekemi Sosrodihardjo, dan kakak perempuan Kusno, yang bernama Karsinah.

Sejak kelahirannya, nasib Kusno diyakini sudah ditentukan oleh Yang Mahakuasa. Tanda-tanda itu adalah ia lahir tak lama setelah Gunung kelud meletus. Orang bilang, kelak Kusno akan menjadi orang besar ! Dialah orang yang paling ditunggu-tunggu bangsa ini.

Sebagai seorang guru, gaji bapak Kusno hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Karena itu, pada saat berumur empat tahun, Kusno dititipkan kepada kakek dan neneknya di Tulungagung. Kehidupan mereka lebih terjamin karena kakek Kusno, Mbah Raden Hardjodikromo, adalah seorang ahli kebatinan dan pengamal ilmu-ilmu gaib. la dikenal sebagai dukun keramat terkenal. Nenek Kusno sering berkeliling kampung untuk berjualan batik.

Sesekali, Kusno diajaknya. Namun, Kusno lebih sering ikut bersama kakeknya untuk mengobati orang. Suatu hari, kakeknya berkata : "Kamu pun bisa mengobati orang, Cah Bagus. Sebab, dalam dirimu terdapat kekuatan besar. Kamu terlahir bukan sebagai orang biasa." "Bagaimana caranya, Mbah?" Begitu Kusno memanggilnya. "Nanti Mbah beri tahu."

Saat mengobati orang di lain hari, Mbah menyuruh Kusno menjilat bagian yang terasa sakit pada pasiennya. Kusno menu ruti. Aneh betul, orang itu sembuh dari sakitnya! Sejak itulah, Kusno ikut mengobati orang. la menjadi akrab dengan kepulan asap dupa. Kusno senang melakukan tugasnya. Sebab, setelah itu ia sering diberi uang atau oleh-oleh untuk dibawa pulang. Semua orang pun menghormatinya.

Namun, Kusno sering merasa malu kalau ada teman-teman sepermainannya yang memanggilnya dengan sebutan "Mbah Dukun. Namun, ia tidak lama menjadi dukun cilik. Saat berusia enam tahun, ia kembali tinggal bersama orangtuanya. Di rumah itu, ia menjalani kehidupan, seperti anak-anak lainnya. sumber cergam sukarno Putra Fajar dijual disini 

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter