Featured Post

Cinema 21

CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan,…

Cerpen Robohnya Surau Kami Karya A.A.Navis Bagian ke 7






"Cocok  sekali. Didunia dulu dengan demontrasi saja,banyak yang kita peroleh" sebuali suara menyela.
"Setuju. Setuju" mereka  bersorak berangkatlah bersama-sama menghadap.
Tuhan bertanya : "Kalian mau apa ?"
Haji Saleh yang jadi pemimpin dan jurubicara tampil kedepan. Dan dengan suara yang menggeletar berirama indah, ia memulai pidatonya :" 0, Tuhan kamu yang Maha Besar. Kami yang mengbadapMu ialah umatMu yang paling taat beribadat, yang taat menyembahMu. Kamilah orang-orang yang selalu menyebut namanaMu, memuji-muji kebesaran-Mu, mempropagandakan keadilanMu dan lain-lainnya.

KitabMu kami apal diluar kepala kami. Tak sesat kami membacanya. Akan tetapi, Tuhanku Maha Kuasa, setelah kaini Engkau panggil ke- Engkau masukkan kami keneraka., Maka. Sebelum terjadi hal-hal yang tak diingini, maka disini, atas nama orang-orang yang cinta padaMu, kami meminta agar hukuman yang Kau jatuhkan kepada kami ditinjau kembali dan memasukkan kami kesorga sebagaimana yang Engkau janjikan dalam kitabMu.
"Kalian didunia tinggal dimana ? tanya Tuhan.

 "Kami ini adalah umatMu yang tinggal di Indonesia, Tuhanku 0, dinegeri yang tanahnya subur itu ? - "Ya. Benarlah itu, Tuhanku,Tanahnya yang mahakayaraya, penuh oleh logam, minyak dan berbagai bahan tambang lainnya, bukan ?

"Benar. Benar. Benar. Tuhan kami. Itulah negeri kami mereka mulai menjawab serentak. Karena pajar kegembiraan telah membayang diwajahnya kembali. Dan yakinlah mereka sekarang, bahwa Tuhan telah silap menjatuhkan hukurnan kepada mereka itu.

"Dinegeri, dimana tanahnya begitu subur, hingga tanaman tumbuh tanpa ditanam ?
"Benar. Benar. Benar. Itulah negeri kami,Dinegeri,
"Dimana penduduknya sendiri melarat itu ?"
"Ya. Ya. Ya. Itulah dia negeri kami.Negeri yang lama diperbudak orang lain itu ?
"Ya. Tuhanku. Sungguh laknat penjajah itu, Tuhanku.
"Dan hasil tanahmu, mereka yang mengeruknya dan diangkutnya kenegerinya, bukan ?"

Benar Tuhanku, hingga kami tak mendapat apa-apa lagi. Sungguh laknat mereka itu
"Dinegeri yang selalu kacau itu, hingga kamu dengan kamu selalu berkelahi, sedang hasil tanahmu orang lain juga yang mengambilnja, bukan ?" Bersambung ke halaman. Baca Berikutnya  >>




Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter