Featured Post

Cinema 21

CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan,…

Bandung Kota Keresidenan di Priangan




Bandung Tempo Dulu
Berburu di Daerah Bale Endah 
(Selatan Bandung)


Bandung di masa kolonial Belanda dahulu terkenal dengan julukan: Parijs van Java, di samping itu akhir-akhir ini dikenal pula sebagai "Kota Kenang-kenangan", "Kota Kembang" dan "Ibukota Asia Afrika". 

Bahkan sesudah berlangsungnya "Konperensi Asia Afrika I" dalam tahun 1955, Bandung terkenal di seluruh dunia. Dalam gelanggang percaturan politik internasional, istilah-istilah seperti "Bandung Principles" atau "Dasa Sila Bandung", dan "Bandung Spirit" bukan asing lagi.

Hal ini menyebabkan nama Bandung makin lama makin tenar di luar negeri. Adapun nama "Bandung" itu sudah lama dikenal orang, jauh sebelum Kota Bandung sekarang ini berdiri. Menurut penyelidikan para ahli sejarah, "Bandung Lama" itu didirikan dalam tahun 1488 sebagai bagian daripada kerajaan Pajajaran. Pada waktu Tanah Pasundan berada dalam kekuasaan Sultan Agung Hanjokrokusumodari Mataram, yang memerintah dari tahun 1613 — 1645, maka daerah ini dibagi dalam beberapa kabupaten.

Salah satu kabupaten di antaranya ialah Bandung. Pada waktu itu yang menjadi bupati Bandung ialah Dalem Adipati Ukur. Dalam tahun 1681 yang menjadi bupati Bandung ialah Raden Demang Ardisuta. Sesudah itu Tanah Parahyangan dikuasai oleh Kompeni, dan baru kira-kira dalam tahun 1808 diserahkan kepada pemerintah Belanda.

Di masa Daendels, karena pertimbangan bahwa ibukota kabupaten Bandung itu jauh letaknya dari jalan raya yang akan dibuat, maka sejak tanggal 25 Mei 1811, Bandung dipindahkan ke tempatnya yang sekarang, oleh Bupati R.A. Wiranatakusumah III (R. Indra-diredja).

Dari tahun ke tahun, berkat usaha Bupati Wiranata-kusumah III,IV dan V, makin lama kota Bandung semakin ramai pula. Sejak tahun 1864 Kota Bandung dijadikan Ibukota Keresidenan Priangan. Kemudian berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal bulan Pebruari 1906, Kota Bandung dibentuk sebagai "Gemeente", maka kota itupun semakin diperindah serta dipermolek, sehingga kemudian dikenal sebagai "Parijs van Java".

Tanggal 3 Juli 1920 dibukalah Technische Hoge School di kota Bandung, kemudian Bandung diperlengkapi gedung Peneropong Bintang "Bosscha", Museum Geologi dan Hotel Savoy Homann dan lain-lain. Kota Bandung tingginya kira-kira 715 m di atas permukaan laut,dikelilingi oleh pegunungan. Iklimnya sejuk termasuk iklim Cf (iklim sedang setempat yang lembab sepanjang tahun). Jika sebelum perang Dunia II, luas daerah kota (Stads gemeente) Bandung, hanya 2.853 Ha, maka sekarang luas daerahnya meliputi 12.098 Ha.

Sumber:Bung Karno Putera Fajar.Oleh:Solichin Salam.
Penerbit:Gunung Agung Jakarta.1981.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter