Featured Post

Cinema 21

CINEMA 21, merupakan kelompok bioskop terbesar di Indonesia yang memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tahun 1987. Cinema XXI berada di bawah naungan PT Nusantara Sejahtera Raya. Seiring dengan tuntutan perkembangan zaman, Cineplex 21 Group telah melakukan sejumlah pembenahan dan pembaharuan,…

Dongeng Anak-Anak | Si Kancil







Kancil yang masih muda
pertama kali dalam hidup melihat kuda
ketika itu ia sekonyong-konyong disergap srigala
sehingga tak sempat angkat-kaki
"Apa guna kau makan aku?"katanya
"Tubuhku kecil dan sedikit berdaging.
Mari ikut kepadang-rumput,disana
ada binatang yang lebih penting".
Srigala ketawa: "Tentu lebih kuat dari aku?

coba lukiskan". Jawabnya: "andai ada padaku
kepandaian melukis, aku kerjakan tentu.
Aku tak bohong, ini yang ingin ku buktikan.
Ikutlah saja, supaya dapat kusaksikan".
Mereka berangkat. "Itu dia.Izinkan aku bertanya
dengan hati-hati siapa namanya.
Kupunya kamus. Disitu nanti kita lihat
macam apa dia: lemah atau kuat".

Kuda yang sedang merumput itu tidak bodoh.
ia sadar bahwa srigala bukannya tokoh
yang tak patut dicurigai
Diam-diam ia siap berjaga diri
"Tuan", tegur kancil,"kami gembira kita telah bertemu.
Sudikah tuan menyebut nama tuan?"
Kuda yang mengerti maksud tamu-tamu tak diharap itu
menjawab: "Oleh tukang sepatu nama saya diukirkan'ditapak kaki. Silakan membaca,jika tuan berkenan".
Kancil pura-pura bodoh. "orang tua saya
selalu hidup di rimba: itulah sebabnya
saya tak berpendidikan. Tapi kawan saya srigala
orang-tuanya kaya. Dia pandai membaca".
yang ditunjuk itu tidak terkira rasa bangganya.
Iapun mendekat, tetapi
minta tebusan empat gigi, sebab kuda itu
menyuguhkan tendang yang kurang empuk.
Terpelanting ketanah, srigala lalu
mengeranng kesakitan,aduh rahangnya remuk!
"begitulah" ujar kancil "terbukti sekali lagi
kebenaran kata budiman, dahulu sampai kini:
"Hati-hatilah, musuh tak tidur dalam selimutmu".
Itulah yang hewan tadi ditulis pada mulutmu".

Dari:Dongeng Perumpamaan.Oleh:Jean De La Fontaine
Dinas Penerbitan Balai Pustaka Jakarta
1956

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter